Lindungi.com – Sejumlah komunitas di Yogyakarta bersatu menyuarakan isu lingkungan pada gelaran Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April.
Komunitas lingkungan tersebut tergabung dalam “Laskar Jaga Jaya” yang beranggotakan KOPHI Yogya, YFCC Yogya, Dewan Energi Mahasiswa UPN Veteran Yogya, Budak Korporat, FKPO Yogyakarta, HMTL ITY, Muda Menginspirasi Yogya, Garuk Sampah, Fosil Free Jogja, Lindungi Hutan Jogja, IMTLI Region 3, Petarung Kota dan Dompet Dhuafa Volunteer DIY.

Aditya Arinda Al Afghani selaku perwakilan komunitas mengatakan bersatunya komunitas lingkungan di Yogyakarta dalam peringatan Hari Bumi kali ini merupakan wujud sinergi antar komunitas lingkungan yang mencita-citakan hal yang sama.
“Gerakan aliansi ini merupakan wujud miniatur serta rintisan upaya kolektif bagi seluruh lapisan dan elemen masyarakat, untuk mengingatkan kembali bahwa bumi ini rumah kita bersama,” ujar Aditya Arinda Al Afghani
Ia menambahkan langkah kolaborasi tersebut dilakukan sebagai upaya menyuarakan isu perubahan iklim secara bersama.
“Bumi ini kan bukan hanya milik segelintir manusia sehingga upaya menghadapi perubahan iklim sudah seharusnya dilakukan bersama-sama,” lanjutnya.
Laskar Jaga Jaya menyuarakan kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan mengajak masyarakat agar peduli dengan isu-isu lingkungan khususnya perubahan iklim dan energi baru terbarukan.

Mereka mengadakan berbagai acara sebagai rangkaian peringatan Hari Bumi mulai dari tanggal 21 hingga 28 April 2019, diantaranya penanaman bibit pohon di Bunker Kaliadem Merapi, kampanye Perubahan Iklim, energi baru terbarukan & alat peraga dari fossil free.
Selanjutnya, Kampanye komunitas pelajar dengan menyablon kaos dan bersepeda ria dari Balai Kota menuju Titik 0 KM, pembagian totebag kepada wisatawan, Jogja last friday ride hingga penanaman bibit mangrove di Pantai Baros, kegiatan tersebut juga mendapat dukungan dari Bersihkan Indonesia.
“Isu utama yang kami bawakan dalam agenda ini adalah kesadaran masyarakat untuk berupaya secara kolektif dalam menghadapi perubahan iklim,” pungkasnya.